Untuk Ayahanda

Saat pagi masih malam
Isinya membisu kaku
tak sehelai ‘pun daun beradu
sang penggerak duduk mengadu

di ujung benang kusut terajut
terancang dalam lauh mahfudz
sendiri ia menghadap Tuan
tertinggi yang tak berlawan

berhenti durhaka percikanmu
yang kini meniti sisa juangmu
dalam rindu sesal kagumku
berharap bisa kembali mengadu


Kendal, 24 Juni 2022